Senin, 16 November 2015

Membangun Silaturahmi Dengan Seni



 
            Palu – Jumat (17/11) Berkeinginan untuk menyatukan tali silaturahmi antar masyarakat sekitar, mendorong Pak Hamdy Ali selaku ketua Sanggar Libu Seni Lembantovea dan warga sekitar untuk mendirikan Sanggar Seni yang kemudian berkembang menjadi Sanggar Libu Seni Lembantovea, nama tersebut berasal dari nama orang tua dan karena sanngar seni ini berada di wilayah lembana. Diresmikan pada tanggah 28 Februari 2012.
Saat ini Sanggar Libu Seni Lembantovea berlokasi di Jl. Kalora, kelurahan nunu, kecamatan tatanga,  Palu, Sulawesi Tengah. Awal pembentukan sanggar ini bermula pada saat kerusuhan antara nunu dan tavanjuka, karena para orang tua merasa sangat cemas  bila anaknya ikut terlibat dalam kerusuhan tersebut, jadi Pak Hamdy dan masyarakat sekitar berinisiatif untuk membuat sanggar seni ini, agar para anak-anak muda yang bertempat tinggal di sekitar lembana memiliki kegiatan atau aktifitas yang positif.
Sampai saat ini anggota Sanggar Libu Seni Lembantovea memiliki anggota kurang lebih sebanyak 50 orang, yang berumur sekitar 14 tahun hingga 20 tahun keatas. Terdapat 3 alat musik yang diperoleh dari bantuan kementerian sosial yaitu alat musik gitar, lalove dan jimbe. Genre yang dimainkan adalah music ethnic kaili.
Sampai saat ini aktivitas rutin yang sering dilakukan adalah latihan, untuk waktu dekat ini Sanggar Libu Seni Lembantovea diundang oleh sanggar yang berada di lasoani tepatnya pada tanggal 12 desember mendatang. Sanggar ini sudah seringkali di undang untuk perform. Pernah di undang dalam kegiatan siaran langsung di TVRI Palu, acara di Polres Palu, acara partai, siaran langsung di RRI Palu .
Walaupun sanggar seni ini seringkali di undang dalam acara-acara tetapi tidak pernah mematok tarif dalam setiap performnya. Sanggar Libu Seni Lembantovea memiliki tujuan untuk mengangkat budaya kota Palu, mempersatukan tali silahturahmi dengan sanggar seni lain dan agar dapat terus berkarya.
Dalam kelancaran pembentukan sanggar seni ini, ada juga pihak kepolisian yang turut mendukung, bapak AKP Sudjoko, SH yang pada saat menjabat sebagai Kasat Binmas Polres palu yang juga berperan dalam pembentukan sanggar seni ini. Beliau menghimbau dan mengajak “agar para pemuda di kelurahan nunu bisa mengembalikan nama baik, karena selama ini wilayah nunu dianggap wilayah rawan konflik dan agar para pemuda mengisi waktunya dengan kegiatan-kegiatan yang positif. Dengan melalui sanggar seni yang menampilkan lagu-lagu ethnic kaili yang mengajak dan melestarikan budaya nenek moyang yang pemberani, cinta damai dan menghargai orang”.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar